BOOK REPORT
SERI KEMUKJIZATAN AL-QUR’AN DAN SUNNAH
IDENTITAS BUKU
JUDUL BUKU :
Seri Kemukjizatan Al-Qur’an dan Sunnah
PENULIS :
Prof. Dr. Yusuf Al-Hajj Ahmad
PENERBIT : SajadahPress
CETAKAN PERTAMA : Maret, 2008
BANYAK HALAMAN : 209 Halaman.
A. PENDAHULUAN
Dewasa ini kita hidup di tengah kemajuan sains dan
teknologi yang melambungkan manusia dalam dunia seolah-olah serba tahu, serba
cepat, serba tepat, hingga menjadi seolah-olah menjadi “dewa” bagi sebagian
kalangan dalam kemaha-spektakuler-Nya, kemajuan sains dan teknologi yang di
pegang oleh barat juga seolah-olah umat islam yang serba terbelakang saat ini
menjadi begitu kerdil di dalam kedigdayaan dunia barat. Seolah-olah kita tidak
memiliki peran, andil, dan prestasi secuilpun dalam bidang sains dan teknologi.
Seolah-olah agama dan kitab suci umat islam tidak memiliki kaitan dan hubungan
apa-apa dengan dunia sains dan teknologi.
Padahal, jauh-jauh hari islam, lewat Al-Qur’an dan
sunnah, telah memberikan berbagai fakta dan isarat-isarat sainstis yang
membelalalakan mata kita untuk melongi sejenak penuh ketakjupan, membusungkan
dada kita penuh kebanggaan, menggugah nurani kita dan menuntun diri serta hati
kita untuk bertasbih menyatakan kemahasucian Allah, dan bersujud menyatakan
ketundukan pada kemaha besaran Allah dengan penuh penghambaan dan kerendahan.
Buku ini terdiri dari tujuh seri. Dalam seri ketiga ini, penulis mengajak kita
perpariwisata, penumpang lokomotif firman tuhan dan sabda Rasul-Nya.
B. RESUM BUKU SERI KEMUKJIZATAN AL-QUR’AN DAN SUNNAH
1. Ayat-Ayat Tuhan Di Balik Fenomena Bumi
a.
Perputaran Bumi
ts?ur tA$t7Ågø:$# $pkâ:|¡øtrB ZoyÏB%y`
}Édur ßJs? §tB É>$ys¡¡9$# 4
yì÷Yß¹ «!$# üÏ%©!$#
z`s)ø?r& ¨@ä.
>äóÓx« 4
¼çm¯RÎ) 7Î7yz $yJÎ/
cqè=yèøÿs? ÇÑÑÈ
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di
tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan
Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS.
An-Naml (27):88)
Fakta ilmiah, bumi memiliki dua
gerakan peredaran; gerakan berputar pada porosnya sendiri (rotasi) dan gerakan
berputar mengelilingi matahari (revolusi). Aspek kemukjizatan yang terkandung
dalam ayat Al-Qur’an yang terletak pada isyarat yang menunjukan bahwa bumi beredar
dalam firman “padahal ia (gunung-gunung)berjalan sebagai jalannya
awan”, fakta ini baru dibuktikan oleh ilmu pengetahuan modern pada
abad 17.
b.
Gaya Gravitasi Bumi
óOs9r& È@yèøgwU uÚöF{$# $·?$xÿÏ. ÇËÎÈ [ä!$uômr& $Y?ºuqøBr&ur ÇËÏÈ
“Bukankah kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul, Orang-orang
hidup dan orang-orang mati” (QS.
Al-Mursalat (77):25-26)
Pada
abad 17 Johanes Kepler membuktikan sebuah fakta ilmiah yang menegaskan bahwa
semua benda di alam semesta berupa bintang, planet, dan benda-benda langit yang
mengikutinya beredar pada garis orbit masing-masing, jika kita priksa adalam
Al-Qur’an, maka bisa kita temukan bahwa asumsi ini telah di singgung oleh Allah
SWT dalam surat QS. Al-Mursalat (77) ayat 25-26.
c. Langit dan Bumi
uqèd Ï%©!$# Yn=y{ Nä3s9 $¨B Îû ÇÚöF{$# $YèÏJy_ §NèO #uqtGó$# n<Î) Ïä!$yJ¡¡9$# £`ßg1§q|¡sù yìö7y ;Nºuq»yJy 4 uqèdur Èe@ä3Î/ >äóÓx« ×LìÎ=tæ ÇËÒÈ
“Dia-lah Allah, yang
menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak (menciptakan)
langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan dia Maha mengetahui segala
sesuatu.” (QS. Al-Baqoroh (2):29)
Kalangan ilmuan yang
mempelajari bumi mengatakan bahwa
gunung-gunung terbentuk melalui proses pemuntahan keluar lava dari perut bumi
dalam bentuk letusan vulkanik . tengara ini parallel dengan firman Allah SWT:
#sÎ)ur ÞÚöF{$# ôN£ãB ÇÌÈ ôMs)ø9r&ur $tB $pkÏù ôM¯=srBur ÇÍÈ
“Dan apabila bumi
diratakan, Dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong.” (QS.
Al-insyiqaq (84):3-4).
d.
Pengerutan Bumi
öNs9urr& (#÷rtt $¯Rr& ÎAù'tR uÚöF{$# $pkÛÄà)YtR ô`ÏB $ygÏù#tôÛr& 4 ª!$#ur ãNä3øts w |=Ée)yèãB ¾ÏmÏJõ3ßsÏ9 4 uqèdur ßìÌy É>$|¡Ïtø:$# ÇÍÊÈ
“Dan apakah mereka
tidak melihat bahwa Sesungguhnya kami mendatangi daerah-daerah (orang-orang
kafir), lalu kami kurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari
tepi-tepinya? dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang
dapat menolak ketetapan-Nya; dan Dia-lah yang Maha cepat hisab-Nya.” (QS.
Ar-Ra’d (13):41)
Kalangan ahli tafsir zaman klasik menyebutkan
bahwa pengurangan bumi dari tepi-tepinya mengandung dua pengertian, pertama, dengan alasan meninggalnya para
ulama menyebabkan kehancuran besar di muka bumi. Kedua, menyempitnya wilayah kafir akibat ekspansi islam. akan
tetapi sains modern memberikan penegasan tentang fakta kosmologis yang
mencengangkan, bahwa bumi mengalami pengerutan terus-menerus, sehingga sedikit
demi sedikit semua tepinya tertarik kedalam. Faktor penyebab pengertutan bumi
sebenarnya adalah keluarnya kandungan materi dan energy dalam jumlah besar
dalam bentuk gas, uap, dan zat cair dan padat.
e.
Rahasia Gunung
Gunung adalah kumpulan masa sangat besar yang terdiri dari bebatuan yang
ada di atas sepetak besar tanah yang terdiri dari materi yang sama. Akan tetapi
ketika manusia melihat lebih dalam sembari memperhatikan lebih dalam apa yang
ada di bawah lapisan gunung, dan apa yang ada di bawah kakinya, serta menguak
lapisan-lapisan yang membentuk mubi maka ia akan menemukan dan mengetahui bahwa
gunung teryata menembus lapisan pertama bumi yang ketebalanya mencapai 50km dan
semuaqnya terdiri dari batu yang di sebut lithosfer (lapisan bumi). Gunung
menembus lapisan pertama ini hingga mencapai akarnya di lapisan kedua bumi yang
bergerak aktif di bawahnya. Allah pun
kemudian mengkokohkan bumi dengan menanamkan gunung di atas lapisan bergerak
tersebut yang mampu menembus dua lapisan bumi sekaligus dan betapa kagetnya
serta terperangahnya kalangan peneliti ahli riset begitu mengetahui bahwa semua
ini teryata di tulis dalam Al-Qur’an sejak 14 abad yang silam, allah SWT
berfirman :
tA$t7Ågø:$#ur
#Y$s?÷rr& ÇÐÈ
“Dan
gunung-gunung sebagai pasak?”(QS. An-Naba (78):7)
tA$t7Ågø:$#ur $yg9yör& ÇÌËÈ
“Dan
gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh” (QS. An-Nazi’at (79):32)
t,n=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$#
ÎötóÎ/ 7uHxå $pktX÷rts? (
4s+ø9r&ur Îû ÇÚöF{$# zÓźuru br& yÏJs? öNä3Î/ £]t/ur $pkÏù `ÏB Èe@ä.
7p/!#y 4 $uZø9tRr&ur z`ÏB
Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB $oY÷Gu;/Rr'sù
$pkÏù `ÏB Èe@à2
8l÷ry AOÍx. ÇÊÉÈ
“Dia menciptakan langit
tanpa tiang yang kamu melihatnya dan dia meletakkan gunung-gunung (di
permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang
biakkan padanya segala macam jenis binatang. dan kami turunkan air hujan dari
langit, lalu kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.” (QS.
Luqman (31):10)
2. Ayat-Ayat Tuhan Di Balik Samudra
a.
Ayat-ayat Air
uqèd üÏ%©!$#
tAtRr& ÆÏB Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB (
/ä3©9
çm÷ZÏiB Ò>#tx© çm÷ZÏBur Öyfx© ÏmÏù
cqßJÅ¡è@ ÇÊÉÈ àMÎ6/Zã
/ä3s9
ÏmÎ/ tíö¨9$# cqçG÷¨9$#ur @ϨZ9$#ur |=»uZôãF{$#ur `ÏBur
Èe@à2
ÏNºtyJ¨V9$# 3 ¨bÎ) Îû Ï9ºs ZptUy 5Qöqs)Ïj9
crã¤6xÿtGt
ÇÊÊÈ
“Dia-lah, yang Telah
menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan
sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu
menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu
tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
memikirkan.” (QS. An-Nahl (16):10-11).
$uZø9¨tRur z`ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB %Z.t»t6B $uZ÷Gu;/Rr'sù ¾ÏmÎ/ ;M»¨Zy_ ¡=ymur ÏÅÁptø:$# ÇÒÈ
“Dan kami turunkan dari
langit air yang banyak manfaatnya lalu kami tumbuhkan dengan air itu
pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam” (QS. Qaf (50):9).
Para ilmuan berkeyakinan bahwa air
yang terbentuk dengan cara ini sepanjang yang telah di lalui planet bumi selama
proses pembentukanya cukup untuk memenuhi seluruh samudra yang ada di muka
bumi. Fenomena ini sebenarnya telah di singgung oleh Allah dalam Al-Qur’an,
yang intinya menyatakan bahwa dia menurunkan air dari langit.
Ï%©!$# @yèy_ ãNä3s9 uÚöF{$# $V©ºtÏù
uä!$yJ¡¡9$#ur
[ä!$oYÎ/ tAtRr&ur z`ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB ylt÷zr'sù ¾ÏmÎ/
z`ÏB ÏNºtyJ¨V9$#
$]%øÍ öNä3©9 (
xsù (#qè=yèøgrB ¬! #Y#yRr&
öNçFRr&ur cqßJn=÷ès? ÇËËÈ
“Dialah yang menjadikan bumi sebagai
hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan dia menurunkan air (hujan) dari
langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki
untukmu; Karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal
kamu Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah (2):22)
b.
Tanda-Tanda Kebesaran Allah di Samudra
uqèdur Ï%©!$# t¤y tóst7ø9$# (#qè=à2ù'tGÏ9
çm÷ZÏB $VJóss9 $wÌsÛ (#qã_Ì÷tGó¡n@ur
çm÷YÏB Zpuù=Ïm $ygtRqÝ¡t6ù=s? ts?ur ù=àÿø9$# tÅz#uqtB
ÏmÏù
(#qäótFö7tFÏ9ur ÆÏB ¾Ï&Î#ôÒsù öNà6¯=yès9ur
crãä3ô±s? ÇÊÍÈ
“Dan Dia-lah, Allah
yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging
yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu
pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari
(keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl
(16):14)
c. Kekuatan
Laut
Pada tahun 1717 di pelabuhan Bangkok, amukan gelombang laut menewaskan
300.000 manusia dan meluluh lantakan 20 ribu perhu, kejadian ini mirip dengan
peristiwa yang di gambarkan Al-Qur’an berikut:
÷rr& ;M»yJè=Ýàx. Îû 9øtr2 %cÓÅdÖ9 çm9t±øót ÓlöqtB `ÏiB ¾ÏmÏ%öqsù ÓlöqtB `ÏiB ¾ÏmÏ%öqsù Ò>$ptx 4
7M»yJè=àß
$pkÝÕ÷èt/
s-öqsù CÙ÷èt/ !#sÎ) ylt÷zr& ¼çnyt óOs9
ôs3t $yg1tt 3 `tBur
óO©9 È@yèøgs
ª!$# ¼çms9 #YqçR $yJsù
¼çms9
`ÏB AqR
ÇÍÉÈ
“Atau seperti gelap
gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak
(pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia
mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang
tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya
sedikitpun.” (QS. An-Nur (24):40)
d.
Sketsa-sketsa Pemisahan Air
ylttB Ç`÷tóst7ø9$# Èb$uÉ)tGù=t
ÇÊÒÈ $yJåks]÷t/ Óyöt/
w Èb$uÉóö7t ÇËÉÈ Ädr'Î7sù ÏäIw#uä $yJä3În/u Èb$t/Éjs3è? ÇËÊÈ
ßlãøs $uKåk÷]ÏB àsä9÷s=9$# Üc%y`öyJø9$#ur ÇËËÈ
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang
keduanya Kemudian bertemu, Antara
keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing. Maka nikmat Tuhan kamu
yang manakah yang kamu dustakan?. Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” (QS.
Ar-Rahman (55) 19-22)
`¨Br& @yèy_ uÚöF{$# #Y#ts% @yèy_ur !$ygn=»n=Åz #\»yg÷Rr& @yèy_ur $olm; źuru @yèy_ur ú÷üt/ Ç`÷tóst7ø9$# #¹Å_%tn 3 ×m»s9Ïär& yì¨B «!$# 4 ö@t/ öNèdçsYò2r& w cqßJn=ôèt ÇÏÊÈ
“Atau siapakah yang
Telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai
di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya
dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? apakah disamping Allah ada Tuhan
(yang lain)? bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak Mengetahui.” (QS.
An-Naml (27):61)
C. GAGASAN PENULIS
Menurut Yusuf al-Hajj Ahmad Al-Qur’an menegaskan tentang fenomena yang
ada di bumi dengan kalimat yang sangat jelas dan akurat, karena ia bersumber
dari Dzat Yang Maha bijaksana lagi Maha Mengetahui, sehingga tidak menimbulkan
kesan keraguan apapun dalam hati orang-orang yang berilmu. Dulu tidak ada yang
mengira bahwa binatang dan planet dulunya adalah asap, akan tetapi inilah yang
di tegaskan Al-Qur’an. Allah SWT berfirman :
§NèO #uqtGó$# n<Î)
Ïä!$uK¡¡9$# }Édur ×b%s{ß tA$s)sù $olm;
ÇÚöF|Ï9ur $uÏKø$#
%·æöqsÛ ÷rr& $\döx. !$tGs9$s% $oY÷s?r&
tûüÏèͬ!$sÛ ÇÊÊÈ
“Kemudian dia menuju
kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu dia Berkata
kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku
dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang
dengan suka hati". (QS. Fushshilat (41):11)
D. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN BUKU
Kelemahan Buku:
-
Tidak
ada pendahuluan mungkin karena buku ini di bagi berbagai seri dalam bukunya.
-
Pembahasan
tentang sunahnya kurang banyak
Kelebihan Buku :
-
Kata –
katanya begitu bagus.
-
Penjelasanya
sangat detail dan cermat.
-
EYDnya
sesuai dengan aturan, seperti nama orang huruf awalnya kapital.
-
Buku ini
penuh ilmu dan wawasan yang sangat luas tentang penjelasan seri kemukjizatan Al
– Qur’an dan sunnah.
-
Kata-kata
dalam bukunya mudah di pahami.
E. TENTANG PENULIS
Yusuf al-Hajj Ahmad, penulis
produktif dari suriah ini memegang doctor dan professor di bidang linguistic
(Nahwu dan Sharaf) dari universitas Damaskus. Dari unversitas yang sama pula,
ia mendapat gelar lisence bahasa arab. Diploma bahasa, dan master bidang
lingustik saat ini ia menjadi dosen bahasa Arab di Universitas King Faisal,
Saudi Arabia. Di sela-sela kesibukanya mengajar, yusuf al-Hajj Ahmad yang
sellau menyebut dirinya sebagai “Khadim
asSunnah al-Muthhahharah” (pelayan sunnah) juga menulis dalam muntahqiq
sejumlah kitab, di antara yang paling monumental adalah Mausu’ah al-I’jaz al-Ilmi fi al-Qur’an al-Karim wa as-Sunnah
al-Muthahharah (maktabah ibnu hajar, 2003). Ensiklopedia yang sama ia
terbitkan untuk membaca karangan anak-anak dengan berjudul Mausu’ah al-I’jaz al-Ilmi li ash-Shighar (maktabah ibnu hajar, 2004).
Karya penulis lainya adalah: silsilah
al-Hudab an-Nabawi li al-Athfal (maktabah ibnu hajar 2005), Dhahaya al-Hubb: Qishash Waqi’iyyah (Obeikan,
tt.), Dhahaya asy0Syaithan, Hadits
al-Iftikhar (Dar al-Albab, 2002), Al-Muntaqa
min al-Hadits adh-Dha’ifah wa al-Maudhu’ah, Shubhat baula as-Sunnah, ‘Aqidah
ath-Thifl al-Muslim, Adzkar ath-Thifil al-Muslim (Dar al-Farabi, t.t.) dan
masih banyak lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar