Senin, 08 Oktober 2012

A. RESUM BUKU SERI KEMUKJIZATAN AL-QUR’AN DAN SUNNAH


BOOK REPORT
SERI KEMUKJIZATAN AL-QUR’AN DAN SUNNAH





IDENTITAS BUKU
JUDUL BUKU                      : Seri Kemukjizatan Al-Qur’an dan Sunnah
PENULIS                               : Prof. Dr. Yusuf Al-Hajj Ahmad
PENERBIT                              : SajadahPress
CETAKAN PERTAMA         : Maret, 2008
BANYAK HALAMAN         : 209 Halaman.

A.  PENDAHULUAN
Dewasa ini kita hidup di tengah kemajuan sains dan teknologi yang melambungkan manusia dalam dunia seolah-olah serba tahu, serba cepat, serba tepat, hingga menjadi seolah-olah menjadi “dewa” bagi sebagian kalangan dalam kemaha-spektakuler-Nya, kemajuan sains dan teknologi yang di pegang oleh barat juga seolah-olah umat islam yang serba terbelakang saat ini menjadi begitu kerdil di dalam kedigdayaan dunia barat. Seolah-olah kita tidak memiliki peran, andil, dan prestasi secuilpun dalam bidang sains dan teknologi. Seolah-olah agama dan kitab suci umat islam tidak memiliki kaitan dan hubungan apa-apa dengan dunia sains dan teknologi.
Padahal, jauh-jauh hari islam, lewat Al-Qur’an dan sunnah, telah memberikan berbagai fakta dan isarat-isarat sainstis yang membelalalakan mata kita untuk melongi sejenak penuh ketakjupan, membusungkan dada kita penuh kebanggaan, menggugah nurani kita dan menuntun diri serta hati kita untuk bertasbih menyatakan kemahasucian Allah, dan bersujud menyatakan ketundukan pada kemaha besaran Allah dengan penuh penghambaan dan kerendahan. Buku ini terdiri dari tujuh seri. Dalam seri ketiga ini, penulis mengajak kita perpariwisata, penumpang lokomotif firman tuhan dan sabda Rasul-Nya.






B.  RESUM BUKU SERI KEMUKJIZATAN AL-QUR’AN DAN SUNNAH
1.      Ayat-Ayat Tuhan Di Balik Fenomena Bumi
a.       Perputaran Bumi
ts?ur tA$t7Ågø:$# $pkâ:|¡øtrB ZoyÏB%y` }Édur ßJs? §tB É>$ys¡¡9$# 4 yì÷Yß¹ «!$# üÏ%©!$# z`s)ø?r& ¨@ä. >äóÓx« 4 ¼çm¯RÎ) 7ŽÎ7yz $yJÎ/ šcqè=yèøÿs? ÇÑÑÈ
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. An-Naml (27):88)

            Fakta ilmiah, bumi memiliki dua gerakan peredaran; gerakan berputar pada porosnya sendiri (rotasi) dan gerakan berputar mengelilingi matahari (revolusi). Aspek kemukjizatan yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an yang terletak pada isyarat yang menunjukan bahwa bumi beredar dalam firman “padahal ia (gunung-gunung)berjalan sebagai jalannya awan”, fakta ini baru dibuktikan oleh ilmu pengetahuan modern pada abad 17.

b.    Gaya Gravitasi Bumi
óOs9r& È@yèøgwU uÚöF{$# $·?$xÿÏ. ÇËÎÈ [ä!$uômr& $Y?ºuqøBr&ur ÇËÏÈ
“Bukankah kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul, Orang-orang hidup dan orang-orang mati” (QS. Al-Mursalat (77):25-26)

            Pada abad 17 Johanes Kepler membuktikan sebuah fakta ilmiah yang menegaskan bahwa semua benda di alam semesta berupa bintang, planet, dan benda-benda langit yang mengikutinya beredar pada garis orbit masing-masing, jika kita priksa adalam Al-Qur’an, maka bisa kita temukan bahwa asumsi ini telah di singgung oleh Allah SWT dalam surat QS. Al-Mursalat (77) ayat 25-26.

c.       Langit dan Bumi
uqèd Ï%©!$# šYn=y{ Nä3s9 $¨B Îû ÇÚöF{$# $YèŠÏJy_ §NèO #uqtGó$# n<Î) Ïä!$yJ¡¡9$# £`ßg1§q|¡sù yìö7y ;Nºuq»yJy 4 uqèdur Èe@ä3Î/ >äóÓx« ×LìÎ=tæ ÇËÒÈ
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan dia Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Baqoroh (2):29)

Kalangan ilmuan yang mempelajari bumi  mengatakan bahwa gunung-gunung terbentuk melalui proses pemuntahan keluar lava dari perut bumi dalam bentuk letusan vulkanik . tengara ini parallel dengan firman Allah SWT:
#sŒÎ)ur ÞÚöF{$# ôN£ãB ÇÌÈ ôMs)ø9r&ur $tB $pkŽÏù ôM¯=sƒrBur ÇÍÈ
“Dan apabila bumi diratakan, Dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong.” (QS. Al-insyiqaq (84):3-4).

d.      Pengerutan Bumi

öNs9urr& (#÷rttƒ $¯Rr& ÎAù'tR uÚöF{$# $pkÛÄà)YtR ô`ÏB $ygÏù#tôÛr& 4 ª!$#ur ãNä3øts Ÿw |=Ée)yèãB ¾ÏmÏJõ3ßsÏ9 4 uqèdur ßìƒÌy É>$|¡Ïtø:$# ÇÍÊÈ
“Dan apakah mereka tidak melihat bahwa Sesungguhnya kami mendatangi daerah-daerah (orang-orang kafir), lalu kami kurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya? dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; dan Dia-lah yang Maha cepat hisab-Nya.” (QS. Ar-Ra’d (13):41)

            Kalangan ahli tafsir zaman klasik menyebutkan bahwa pengurangan bumi dari tepi-tepinya mengandung dua pengertian, pertama, dengan alasan meninggalnya para ulama menyebabkan kehancuran besar di muka bumi. Kedua, menyempitnya wilayah kafir akibat ekspansi islam. akan tetapi sains modern memberikan penegasan tentang fakta kosmologis yang mencengangkan, bahwa bumi mengalami pengerutan terus-menerus, sehingga sedikit demi sedikit semua tepinya tertarik kedalam. Faktor penyebab pengertutan bumi sebenarnya adalah keluarnya kandungan materi dan energy dalam jumlah besar dalam bentuk gas, uap, dan zat cair dan padat.


e.       Rahasia Gunung
Gunung adalah kumpulan masa sangat besar yang terdiri dari bebatuan yang ada di atas sepetak besar tanah yang terdiri dari materi yang sama. Akan tetapi ketika manusia melihat lebih dalam sembari memperhatikan lebih dalam apa yang ada di bawah lapisan gunung, dan apa yang ada di bawah kakinya, serta menguak lapisan-lapisan yang membentuk mubi maka ia akan menemukan dan mengetahui bahwa gunung teryata menembus lapisan pertama bumi yang ketebalanya mencapai 50km dan semuaqnya terdiri dari batu yang di sebut lithosfer (lapisan bumi). Gunung menembus lapisan pertama ini hingga mencapai akarnya di lapisan kedua bumi yang bergerak aktif  di bawahnya. Allah pun kemudian mengkokohkan bumi dengan menanamkan gunung di atas lapisan bergerak tersebut yang mampu menembus dua lapisan bumi sekaligus dan betapa kagetnya serta terperangahnya kalangan peneliti ahli riset begitu mengetahui bahwa semua ini teryata di tulis dalam Al-Qur’an sejak 14 abad yang silam, allah SWT berfirman :
tA$t7Ågø:$#ur #YŠ$s?÷rr& ÇÐÈ
“Dan gunung-gunung sebagai pasak?”(QS. An-Naba (78):7)

tA$t7Ågø:$#ur $yg9yör& ÇÌËÈ
“Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh” (QS. An-Nazi’at (79):32)

t,n=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÎŽötóÎ/ 7uHxå $pktX÷rts? ( 4s+ø9r&ur Îû ÇÚöF{$# zÓźuru br& yÏJs? öNä3Î/ £]t/ur $pkŽÏù `ÏB Èe@ä. 7p­/!#yŠ 4 $uZø9tRr&ur z`ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB $oY÷Gu;/Rr'sù $pkŽÏù `ÏB Èe@à2 8l÷ry AOƒÍx. ÇÊÉÈ
“Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. dan kami turunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.” (QS. Luqman (31):10)

2.      Ayat-Ayat Tuhan Di Balik Samudra
a.       Ayat-ayat Air
uqèd üÏ%©!$# tAtRr& šÆÏB Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB ( /ä3©9 çm÷ZÏiB Ò>#tx© çm÷ZÏBur ֍yfx© ÏmŠÏù šcqßJŠÅ¡è@ ÇÊÉÈ àMÎ6/Zム/ä3s9 ÏmÎ/ tíö¨9$# šcqçG÷ƒ¨9$#ur Ÿ@ϨZ9$#ur |=»uZôãF{$#ur `ÏBur Èe@à2 ÏNºtyJ¨V9$# 3 ¨bÎ) Îû šÏ9ºsŒ ZptƒUy 5Qöqs)Ïj9 šcr㍤6xÿtGtƒ ÇÊÊÈ
“Dia-lah, yang Telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. An-Nahl (16):10-11).
$uZø9¨tRur z`ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB %Z.t»t6B $uZ÷Gu;/Rr'sù ¾ÏmÎ/ ;M»¨Zy_ ¡=ymur ÏŠÅÁptø:$# ÇÒÈ
“Dan kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam” (QS. Qaf (50):9).

            Para ilmuan berkeyakinan bahwa air yang terbentuk dengan cara ini sepanjang yang telah di lalui planet bumi selama proses pembentukanya cukup untuk memenuhi seluruh samudra yang ada di muka bumi. Fenomena ini sebenarnya telah di singgung oleh Allah dalam Al-Qur’an, yang intinya menyatakan bahwa dia menurunkan air dari langit.

Ï%©!$# Ÿ@yèy_ ãNä3s9 uÚöF{$# $V©ºtÏù uä!$yJ¡¡9$#ur [ä!$oYÎ/ tAtRr&ur z`ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB ylt÷zr'sù ¾ÏmÎ/ z`ÏB ÏNºtyJ¨V9$# $]%øÍ öNä3©9 ( Ÿxsù (#qè=yèøgrB ¬! #YŠ#yRr& öNçFRr&ur šcqßJn=÷ès? ÇËËÈ

“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; Karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah (2):22)

b.      Tanda-Tanda Kebesaran Allah di Samudra
uqèdur Ï%©!$# t¤y tóst7ø9$# (#qè=à2ù'tGÏ9 çm÷ZÏB $VJóss9 $wƒÌsÛ (#qã_̍÷tGó¡n@ur çm÷YÏB ZpuŠù=Ïm $ygtRqÝ¡t6ù=s? ts?ur šù=àÿø9$# tÅz#uqtB ÏmŠÏù (#qäótFö7tFÏ9ur ÆÏB ¾Ï&Î#ôÒsù öNà6¯=yès9ur šcrãä3ô±s? ÇÊÍÈ
“Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl (16):14)

c.       Kekuatan Laut
Pada tahun 1717 di pelabuhan Bangkok, amukan gelombang laut menewaskan 300.000 manusia dan meluluh lantakan 20 ribu perhu, kejadian ini mirip dengan peristiwa yang di gambarkan Al-Qur’an berikut:

÷rr& ;M»yJè=Ýàx. Îû 9øtr2 %cÓÅdÖ9 çm9t±øótƒ ÓlöqtB `ÏiB ¾ÏmÏ%öqsù ÓlöqtB `ÏiB ¾ÏmÏ%öqsù Ò>$ptxž 4 7M»yJè=àß $pkÝÕ÷èt/ s-öqsù CÙ÷èt/ !#sŒÎ) ylt÷zr& ¼çnytƒ óOs9 ôs3tƒ $yg1ttƒ 3 `tBur óO©9 È@yèøgs ª!$# ¼çms9 #YqçR $yJsù ¼çms9 `ÏB AqœR ÇÍÉÈ
“Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.” (QS. An-Nur (24):40)

d.      Sketsa-sketsa Pemisahan Air
ylttB Ç`÷ƒtóst7ø9$# Èb$uÉ)tGù=tƒ ÇÊÒÈ $yJåks]÷t/ Óˆyöt/ žw Èb$uÉóö7tƒ ÇËÉÈ Ädr'Î7sù ÏäIw#uä $yJä3În/u Èb$t/Éjs3è? ÇËÊÈ ßlãøƒs $uKåk÷]ÏB àsä9÷s=9$# Üc%y`öyJø9$#ur ÇËËÈ

“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya Kemudian bertemu,  Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?. Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” (QS. Ar-Rahman (55) 19-22)

`¨Br& Ÿ@yèy_ uÚöF{$# #Y#ts% Ÿ@yèy_ur !$ygn=»n=Åz #\»yg÷Rr& Ÿ@yèy_ur $olm; źuru Ÿ@yèy_ur šú÷üt/ Ç`÷ƒtóst7ø9$# #¹Å_%tn 3 ×m»s9Ïär& yì¨B «!$# 4 ö@t/ öNèdçŽsYò2r& Ÿw šcqßJn=ôètƒ ÇÏÊÈ
“Atau siapakah yang Telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak Mengetahui.” (QS. An-Naml (27):61)

C.  GAGASAN PENULIS
Menurut Yusuf al-Hajj Ahmad Al-Qur’an menegaskan tentang fenomena yang ada di bumi dengan kalimat yang sangat jelas dan akurat, karena ia bersumber dari Dzat Yang Maha bijaksana lagi Maha Mengetahui, sehingga tidak menimbulkan kesan keraguan apapun dalam hati orang-orang yang berilmu. Dulu tidak ada yang mengira bahwa binatang dan planet dulunya adalah asap, akan tetapi inilah yang di tegaskan Al-Qur’an. Allah SWT berfirman :

§NèO #uqtGó$# n<Î) Ïä!$uK¡¡9$# }Édur ×b%s{ߊ tA$s)sù $olm; ÇÚöF|Ï9ur $uÏKø$# %·æöqsÛ ÷rr& $\döx. !$tGs9$s% $oY÷s?r& tûüÏèͬ!$sÛ ÇÊÊÈ
“Kemudian dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu dia Berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". (QS. Fushshilat (41):11)

D.  KELEMAHAN DAN KELEBIHAN BUKU
Kelemahan Buku:
-          Tidak ada pendahuluan mungkin karena buku ini di bagi berbagai seri dalam bukunya.
-          Pembahasan tentang sunahnya kurang banyak
Kelebihan Buku :
-          Kata – katanya begitu bagus.
-          Penjelasanya sangat detail dan cermat.
-          EYDnya sesuai dengan aturan, seperti nama orang huruf awalnya kapital.
-          Buku ini penuh ilmu dan wawasan yang sangat luas tentang penjelasan seri kemukjizatan Al – Qur’an dan sunnah.
-          Kata-kata dalam bukunya mudah di pahami.




E.  TENTANG PENULIS
Yusuf al-Hajj Ahmad,  penulis produktif dari suriah ini memegang doctor dan professor di bidang linguistic (Nahwu dan Sharaf) dari universitas Damaskus. Dari unversitas yang sama pula, ia mendapat gelar lisence bahasa arab. Diploma bahasa, dan master bidang lingustik saat ini ia menjadi dosen bahasa Arab di Universitas King Faisal, Saudi Arabia. Di sela-sela kesibukanya mengajar, yusuf al-Hajj Ahmad yang sellau menyebut dirinya sebagai “Khadim asSunnah al-Muthhahharah” (pelayan sunnah) juga menulis dalam muntahqiq sejumlah kitab, di antara yang paling monumental adalah Mausu’ah al-I’jaz al-Ilmi fi al-Qur’an al-Karim wa as-Sunnah al-Muthahharah (maktabah ibnu hajar, 2003). Ensiklopedia yang sama ia terbitkan untuk membaca karangan anak-anak dengan berjudul Mausu’ah al-I’jaz al-Ilmi li ash-Shighar (maktabah ibnu hajar, 2004). Karya penulis lainya adalah: silsilah al-Hudab an-Nabawi li al-Athfal (maktabah ibnu hajar 2005), Dhahaya al-Hubb: Qishash Waqi’iyyah (Obeikan, tt.), Dhahaya asy0Syaithan, Hadits al-Iftikhar (Dar al-Albab, 2002), Al-Muntaqa min al-Hadits adh-Dha’ifah wa al-Maudhu’ah, Shubhat baula as-Sunnah, ‘Aqidah ath-Thifl al-Muslim, Adzkar ath-Thifil al-Muslim (Dar al-Farabi, t.t.) dan masih banyak lagi.